S T A T I S I K

Minggu, Juni 05, 2011

Ideologi, Politik, Strategi dan Taktik


IDIOLOGI, POLITIK, STRATEGI DAN TAKTIK


Alur penulisan:
Pembahasan tulisan ini dibagi menjadi tiga bagian pokok :
• Pertama diawali dengan penjelasan singkat dari masing masing terminology diatas kemudian
• Kedua disusul oleh analisa terminology tersebut pada masa kini dan
• Terakhir diikuti oleh analisa terminology dalam pengembangan kepemudaan.

A. Pengertian istilah
Idiologi menurut Karl Marx yang dikutip oleh Soejanto Poespowardojo,1994 dalam bukunya Filsafat Pancasila mengartikan ideologi sebagai alat untuk membenarkan kekuasan, dalam sebuah negara ideologi adalah untuk memperkuat kekuasan.
Soejanto bahkan mengartikan ideologi pengertiannya lebih luas dari itu , ideologi diartikan sebagai keseluruhan prinsip atau norma yang berlaku dalam suatu masyarakat yang meliputi berbagai aspek, seperti sosial-politik, ekonomi, budaya dan hankam. Sehingga idiologi menjadi norma norma atau prinsip-prinsip yang melandasi kehidupan negara dalam semua aspek.Idiologi juga dapat dikaitkan dengan kehidupan pribadi yaitu prinsip prinsip atau norma yang berlaku dalam kehidupannya.
Bisa terjadi secara de fakto suatu idiologi merupakan sarana untuk pembenaran kekuasan, tetapi tidak harus selalu demikian.
Jadi hakekatnya idiologi adalah prinsip untuk mendasari tingka laku seseorang atau suatu bangsa dalam kehidupan kemasyarakatan dan kenegaraan.
Ada beberapa idiologi seperti Liberalisme, Kapitalisme, Sosialisme, dan komunisme, bahkan saat ini ditambah satu yaitu prakmatisme.
Tetapi pada umumnya dibagi menjadi dua idiologi besar yaitu Liberalisme-Kapitalisme dan sosialisme dan ditambah Pancasila dalam konteks Indonesia.

Liberalisme-Kapitalisme :
Kapitalisme lahir dari liberalisme pada akhir abad pertengahan(abad 6 s.d 12) setelah perubahan terhadap gilde yang merupakan suatu organisasi pertukangan yang mengatur kehidupan sosial ekonomi di Eropa.
Pada waktu itu aliran ini memberikan kemerdekaan kepada orang per orang (individualisme) dalam kehidupan sosial ekonomi dengan semboyang yang terkenal Laissez faire, laissez aler, laissez passer et momde va de lui meme artinya biarlah melakukan, biarlah lewat, dunia akan berjalan sendiri.
Intervensi pemerintah dikurangi, kesempatan yang sama bagi semua orang walaupun ada orang yang lemah kurang diberi pemihakan, uang digunakan secara bebas, termasuk uang digunakan semena mena untuk mengatur orang lain.Uang yang banyak, perusahaan yang besar menguasai alat produksi, rakyat kecil kehilangan hak haknya dan hanya digunakan sebagai buruh kasar, perempuan tidak boleh bekerja, waktu kerja yang lama, upah kerja yang rendah, buruh kurang makan, lekas tua, kerja malam bahkan kerja pada hari minggu.Walaupun telah bergeser tapi tetap muncul wajah barunya lewat group yang disebut Economic Hit Man (EHM) yaitu profesional yang berpenghasilan sangat tinggi yang menipu negara negara dunia ketiga dengan triliunan dolar.
Liberalisme mengandung unsur unsur rasionalisme, materialme, dan empirisme, dengan menempatkan manusia sebagai pribadi dari segala sesuatu.Materi merupakan sumber utama.
Empirisme menekankan pengalaman dari hasil olahan indra menghasilkan rasio.
Liberalisme dalam kontek politik dijabarkan dalam konteks ekonomi disebut kapitalisme.Dalam kehidupan ekonomi, jelas bahwa modal merupakan unsur pokok dalam kehidupan ekonomi. Kebebasan berusaha dengan modal ini mendorong perusahaan perusahaan untuk mengembangkan keuntungan. Sehingga terjadi persaingan modal.

Sosialisme :
Komunisme sebagai suatu filsafat politik disebut komunisme,komunisme sebagai sistim ekonomi disebut sosialime.
Sosialisme menolak kepemilikan pribadi atas sarana produksi ,tetapi membagi hasil kerja seseorang untuk meningkatkan kesejahtran semua orang.
Dalam ekonomi sosialis setiap orang memberikan sesuai kemampuan, setiap orang memperoleh sesuai kebutuhannya.
Sosialisme menolak hak milik pribadi yang individualis.
Penguasaan modal dan alat produksi yang moderen yang berlebihan akan membuat orang menganggur,tidak punya gaji, miskin dan kemelaratan.dan menentang hubungan yang dominatif dan eksploitatif dari kaum kapitalis atau borjois atas kaum proletar.Adanya dorongan untuk bersatu melakukan revolusi menentang kaum borjois.
Sosialisme menentang penguasaan alat produksi yang berlebihan, sebab penguasan alat produksi dan modal berlebihan akan menguasai politik, hubungan sosial yang tidak berimbang, terjadi klas klas sosial (Struktur sosial masyarakat) ada masyarakat atas (suprastruktur) dan masyarakat bawah (infrastuktur) , dan sangat mempengaruhi hubungan kekuasan atau politik. Untuk mereka menghendaki perubahan hubungan antara kelas atas dan bawah. Harus ada pengakuan terhadap hak milik kolektif, kerja sama yang berimbang, demokratis-egaliter, solider, dan bersifat kolektif.

Idiologi Pancasila :
Sebagai idiologi Pancasila harus mampu memberikan orientasi, wawasan, dan asas dan pedoman yang normatif dalam seluruh bidang kehidupan negara dan rakyat.
Pancasila menjadi norma bagi politik, ekonomi, sosial, budaya dan pertahanan-keamanan.Karena itu perlu dijabarkan konsepsi Pancasila ke dalam bidang bidang kehidupan sehingga nampak dalam sistem penyelenggaraan negara dan kebijakan negara dan bersifat terbuka, bukan dogma yang statis dan menakutkan.
Bahwa dengan idiologi Pancasila negara menjamin kebebasan bagi warga negara untuk memeluk agama tertentu dan bebas beribada menurut keyakinanya.
Ada penghargaan terhadap kemanusiaan secara adil dan beradap, tetap membanguna persatuan nasional dengan memberi ruang kepada daerah untuk mengurus dan mengatur rumah tangga sendiri dalam kerangka negara kesatuan Republik Indonesia dan pengakuan terhadap proses demokratisasi dengan pendekatan tidak diktatotor dan karena mayoritas dan kekuasan tidak boleh tak terbatas tetapi menjalankan kehendak umum dengan memberi ruang pada kelompok minoritas untuk diberdayakan dan masyarakat Indonesia harus sejahtera secara adil dan makmur.

Strategi :
Istilalah strategi berasal dari kata Yunani Strategeia (Stratos = militer; ag = memimpin) yang artinya seni atau ilmu untuk menjadi seorang jenderal. Tetapi saat ini konsep ini diadaptasikan kedalam berbagai sendi kehidupan terutama berkaitan dengan perencanaan strategi. Ada banyak pengertian yang dikemukakan oleh para ahli tetapi secara substansi muatanya meliputi hal hal sebagai berikut :
1. Identifikasi permasalahan permasalahan yang dihadapi
2. Analisa penyebab permasalahan tersebut
3. Pemilihan alternatif alternatif pemecahan masalah disesuaikan dengan potensi tersedia baik SDM, Keuangan, dan material.
4. Penyusunan rencana strategi (Visi, Misi,Tujuan, Sasaran, Kebijakan,Program dan Kegiatan)
5. Penyusunan rencana implantasi berupa matrik lima W dan satu H
6. Penyusunan kerangka acuan kerja(KAK) atau term of reference (TOR)

Untuk itu dibutuhkan :
1. Data dan Informasi
2. Penerapan fungsi fungsi manajemen(Rencana, pelaksanaan, pengendalian, monitoring dan evaluasi.)
3. Penentuan skala prioritas.

Taktik :
Taktik adalah seni bertindak agar tujuan tercapai dengan melihat situasi dan kondisi yang dihadapi.
ini membutukan kemampuan untuk melakukan improvisasi dan penyesuaian penyesuaian tertentu dilapangan.
Hal hal yang perlu di peratikan mis pemahaman medan(alam), pemahaman kondisi(sosial masyarakat) , berani mengambil keputusan yang paling mungkin sesuai kondisi, berani berkomunikasi,dibutukan ketajaman intuisi, dll.

B. Analisa Lingkungan.
Saat ini kita berada pada beberapa persimpangan pertarungan ideologi yang apabila tidak kita antisipasi secara baik akan merugikan pemuda.

Secara Ekonomi :
Daerah kita kaya akan sumber daya alam baik yang dapat dibaharui(renieble resorsis) maupun tidak dapat dibaharui(Un reniuble resosrsis) dan merupakan salah satu pusat sumber daya bumi bersama Lembah Amozon di Brasil .karenanya merupakan daerah yang komparatif dengan wilayah lain tetapi sekaligus menjadi daerah yang secara kompetitif akan diperebutkan, tetapi tenaga kerja berkualitas kita sangat terbatas untuk mengelola dan memperebutkan sumberdaya alam tersebut, infrastruktur terbatas untuk mendukung dan menjadi faktor penarik (pul Faktor) , penguasan teknologi juga demikian, termasuk pula modal (baik capital maupun cost).
Secara ekonomi orang Papua miskin karna faktor politik dan faktor kebijakan(kemiskinan struktural).
Tahun 2004 angka kemiskinan 38,69 % miskin, angka pengangguran tahun 2006 ( 89,34 %) ; pertumbuhan ekonomi tahun 2005 sangat tinggi 75,65 %
Lemahnya perempuan memperoleh kredit, tempat jualan bagi orang Papua terbatas.
Dari sisi pendidikan orang Papua tertinggal terutama wanita yang ditandai selama 8 tahun jumlah dosen perempuan Papua haya 31 orang. Pelayanan pada masyarakat masih terbatas, Fluktuasi ekonomi tidak menentu dan sangat dikuasai oleh kapitalis melalui sistim kurs tertambat (Setelah gagalnya konprensi Saminton tahun 1971 ) sehingga ditetapkan dua sistim keuangan internasional yaitu sistim hard currency ( uang dengan sistim konfersi tinggi ( dolar Amerika, Poudsterling Inggris, Yen Japan, Detsmark Jerman,Euro (mata uang bersama Eropa) dan mata uang lokal yang rata rata dipakai di negara berkembang di dunia (dunia ketiga) yang di sebut soft currency yaitu uang yang sulit dikonfersikan ke mata uang lain, sehingga untuk dapat digunakan dalam perdagangan internasional setiap negara harus melakukan kebijakan monoter lewat pengeluaran ( goverment ekspenditure) sehingga dapat mendorong sektor rill( produksi barang dan jasa) dan juga telah terjadi ratifikasi (penerimaan ) pakta internasional dengan konsekwensi ekternal dan internal menyangkut tarif dan tarif dalam perdangangan dunia, Ekonomi dengan sistim Non Kondisioning, serta pengendalaian perdangan flora dan fauna mengikuti apendik cites, dll.

Itu berarti bahwa di Papua ciri - ciri Kapitalisme masih berlangsung kuat belum diimbangi dengan sosialis- Pancasilais.
Individualisme masih berkembang kuat ditandai dengan pertumbuhan ekonomi tinggi tapi distribusi pendapatan kurang merata (trikle douwn efek = pertumbuhan tinggi dan penetesan ke bawah), kurang ada pemihakan bagi yang lemah terutama terhadap akses pasar, alat produksi masih dikuasai perusahaan besar, banyak jadi buruh kasar, perempuan terbatas memiliki akses bekerja, waktu kerja yang lama, upah kerja yang rendah, masih terjadi klas kelas sosial,Ekonomi masih berafiliasi dengan kekuasan, terus terjadi demonstrasi menentang kebijakan ekonomi dimana mana, masyarakat kecil (grass rood) belum sejahtera.
Secara Politik :
Secara politik stabilitas daerah kurang nyaman dan terus mengalami fluktuasi, masih munculnya keinginan sebagian orang untuk memisahkan diri dari NKRI, institusi politik belum menampung secara baik keterwakilan orang Papua terutama wanita karna persiapan infrastrukur politik yang kurang dikonsulidasikan serta sistim rekrutmen yang kurang baik dan cenderung diskriminatif, secara geopolitik daerah ini berada pada daerah strategis karna diapit oleh dua benua dan dua samudra dan merupakan daerah yang kaya.

Secara Demografi :
Secara demografi tingkat pertumbuhan penduduk berada pada keadaan stasioner tinggi dan cenderung Zero Grouwt, migrasi masuk tinggi, status kesehatan tidak menggembirakan( dari sisi kesehatan masih tinggi angka kematian ibu dan anak),angka HIV/ AIDS tinggi,migrasi masuk ke perkotaan meningkat, konsumsi miras tak terkendali, tingginya anak jalanan, bertambah banyak orang yang depresi dan stres.Primoldialisme sempit terjadi

Secara Budaya :
Secara budaya orientasi terhadap pengembangan SDM belum cukup menggembirakan, pemanfaatan waktu tidak digunakan optimal, masih terjadi stereotip gender akibat konstruksi sosial yang keliru , Penggunaan bahasa Daerah sebagai identitas dan pewarisan nilai-nilai luhur budaya mulai Pudar, penguasan bahasa asing terbatas, dinamika dan struktur sosial tidak berimbang.
Masih kuatnya mental paternalistic dan subordinasi.

C. Pengembangan Kepemudaan :
Atas dasar analisa diatas maka strategi pengembangan kepemudaan yang dapat dilakukan sebagai berikut :
1. Perlu dibangun persatuan dan kesatuan antar sesama pemuda pada semua level dan kelompok suku dan aliran.
2. Memantapkan penguatan kapasitas organisasi dan personil pemuda agar ia kompeten (Menguasai ilmu dan ketrampilan serta memiliki konsep yang jelas dalam membangun diri dan sesamanya) sesuai masalah masalah yang dihadapi diatas, memiliki komitmen yang tinggi untuk bekerja keras,semangat, percaya diri dan solider dengan sesamanya.
3. Membangunan jaringan dengan melibatkan berbagai komponen untuk mendorong partisipasi, kontrol, dan perluasan akses terhadap berbagai kebijakan pembangunan dan memiliki akses yang baik terhadap berbagai sumberdaya, dan ikut menikmati hasil dari proses yang ia lalui.
4. Bekerja secara konsisten untuk mencapai tujuan tersebut.
5. Mengambilalih kepemimpinan secara politik dan karier oleh tokoh tokoh mudah yang berintelegensi baik, dan memiliki emosional question yang baik pula untuk melanjutkan tugas pembangunan melalui mekanisme yang demokratis melalui pemberian pendidikan politik yang baik pada rakyat serta
6. Terus melakukan pengawasan dan advokasi berdasarkan hasil investigasi dan kajian dokumen untuk memperoleh data yang valid, reliable, dan memenuhi syarat untuk digunakan secara formil dan material.

Tidak ada komentar: